Benar vs Baik

 Menjadi benar itu penting. Namun, merasa benar itu tidak baik. -Syaikh Habib Salim Segaf Al-Jufri

            Benar itu sudah tentu baik. Sedangkan baik belum tentu benar. Nih yaa! ibaratkan memberikan santunan anak yatim tapi dari hasil pencurian misalnya. Nah kan perbuatannya baik tuh tapi caranya yang salah. Begitupun dengan sikap yang benar pasti akan melahirkan kebaikan-kebaikan. Contohnya ketika kita memberitahu bagaimana cara merawat kucing dengan benar tentu akan ada feed back yang baik pula.

            Apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini. Apakah kita mencari dan memillih menjadi pribadi yang benar atau lebih memilih menjadi orang yang merasa benar? Loh emang apa sii perbedaannya? Pertama, orang yang benar tidak akan berpikir bahwa ia orang yang paling benar. Sedangkan orang yang merasa benar di dalam pikirannya hanya dirinyalah yang paling benar. 

            Kedua, orang yang benar bisa menyadari kesalahannya, sedangkan orang yang merasa benar tidak mengaku salah. Tidak banyak manusia yang mau mengakui kesalahannya, dan tidak sedikit manusia yang tidak menyadari kesalahannya. Ketiga, orang benar akan bersikap rendah hati dan selalu introspeksi diri. Sedangkan orang yang merasa benar merasa tidak perlu melakukan introspeksi. Karena merasa sudah benar, ia cenderung tinggi hati. 

            Keempat, orang benar ia memiliki kelembutan hati. Ia dapat menerima masukan dan kritikan dari siapa saja, sekalipun itu dari anak kecil. Sedangkan orang yang merasa benar, hatinya keras. Ia sulit menerima nasihat dan masukan, apalagi kritikan. Dan kelima, orang benar akan selalu menjaga perkataan dan perilakunya, serta berucap penuh kehati-hatian. Orang yang merasa benar akan berpikir, berkata, dan bertindak sesuka hatinya, tanpa pertimbangan atau memedulikan perasaan sesama.

            Sudah jelas bukan perbedaannya? Sekarang dimanakah posisi kita?

            Ada anggapan ketika ingin berbuat baik berarti diri harus benar dulu. Hal tersebut sangatlah keliru. Karena sejatinya kita sebagai manusia pasti selalu melakukan salah dan khilaf. Jika berbuat baik menunggu diri benar terlebih dahulu, mungkin perbuatan baik itu tidak akan pernah diimplementasikan atau diwujudkan. Sama halnya ketika ada anggapan bahwa sifat baik lebih utama daripada berhijab. Padahal konteksnya berbeda, berhijab merupakan sesuatu yang diwajibkan kepada perempuan atas perintah Yang Maha Kuasa. Mau tidak mau, siap tidak siap berhijab itu harus dilaksanakan. Bukan berarti ia yang telah behijab itu sempurna dan tidak ada cela. Tetapi ia hanya menjalankan kewajibannya atas segala perintah dari-Nya.

            Baik saja, tanpa perlu merasa. –Ahmad Rifa’i Rif’an

         


Betapa indahnya jiwa yang bisa berbuat baik tanpa merasa lebih baik daripada orang lain. Berhijab itu baik, tapi memandang rendah perempuan yang belum berhijab tentulah tidak dibenarkan. Karena betapa indah orang yang menjalankan ibadah tanpa memandang rendah orang disekitarnya. Apakah mudah menjadi orang baik tanpa perlu merasa lebih baik? Apakah mudah menjadi orang benar tanpa merasa paling benar? Mungkin tak mudah, tapi Insya Allah bisa. Sering ketidakmudahan itu timbul karena belum tumbuh kesadaran bahwa hidup adalah proses. Saat memandang orang jahat atau orang yang bermaksiat, lalu men-judge sebagai ahli neraka, sejatinya telah mengabaikan adanya kemungkinan bahwa ia bisa berubah. Padahal, selama manusia masih hidup, selama itu pula beragam kemungkinan terjadi.

           Ibn Al-Jauzi mengungkapkan bahwa lebih baik engkau berbuat maksiat lalu menyesal karenanya, ketimbang berbuat kebaikan lalu menjadi sombong. Betapa sering kita menyombongkan perbuatan baik, merasa diri lebih mulia, saleh, dan taat daripada orang lain. Betapa banyak dari kita yang sering merasa lebih pandai, berilmu, benar, sehingga mudah men-judge orang yang tidak sepaham dengan kita, salah, bahkan sesat. Bukankah tak sedikit orang yang dulunya berperilaku buruk, tetapi diakhir hayatnya ia berubah menjadi orang baik? Tak sedikit pula orang baik yang diakhir hayatnya, berakhlak buruk. Life is process. Menjadi benar adalah proses menuju ketaatan, menjadi baik adalah proses menuju kemuliaan. 

Tidak ada komentar untuk "Benar vs Baik"

close